Sistem Pemerintahan di Indonesia
Sistem Pemerintahan
Indonesia
Sistem Pemerintahan adalah suatu metode atau suatu sistem
yang membuat sesuatu yang kompleks agar menjadi teratur dari komponen
pemerintahan seperti pandangan, asas, undang undang, teori dan hal yang lain
tentang suatu pemerintahan negara.
Definisi Sistem adalah suatu hal yang tidak
sesederhana atau kompleks tapi terorganisasi. Sistem menghimpun dan
memadu suatu bagian dan membentuk suatu rencana keseluruhan yang kompleks. Di
dalam sistem ada pola yang membagi dan menghubungkan suatu item atau komponen
yang mempunyai suatu fungsi atau suatu parameter yang sama agar saling
terhubung satu sama lain. Suatu pandangan agar sesuatu yang kompleks agar bisa
dimengerti disebut juga sistem. Sistem adalah batasan metode dimana metode
tersebut akan memkoridorkan batasan masalah yang akan di hubungkan atau
komponen komponen yang memiliki suatu parameter kesamaan saling terhubung dalam
suatu batasan.
Definisi Pemerintahan adalah Proses ketatanegaraan dalam
Negara. Pemerintah merupakan kelengkapan atau alat pelaksana untuk menjalankan
pemerintahan di suatu negara. Fungsi pemerintah adalah menjalankan tugas-tugas
yang esensial dan fakultif yang dibutuh kan Negara agar tetap berdaulat dan
sejahtera. Tugas esensial atau tugas asli Negara dari pemerintah adalah
mempertahankan negara agar tetap diakui dan berdaulat . Sedangkan tugas
fakultatif negara adalah agar rakyat tetap dalam koridor sejahtera baik secara
umum, pendidikan, logika, etika, estetika , sosial, hukum dan ekonomi.
Dapat
disimpulkan secara umum tentang definisi sistem
pemerintahan adalah suatu sistem untuk menjaga kestabilan
masyarakat dalam banyak segi sosial, norma, dan ekonomi, menjaga
kestabilan sistem dalam menjaga kedaulatan negara, menjaga kekuatan dari segi
pertahanan, ekonomi, politik dan keamanan dimata dunia sehingga menjadi suatu sistem pemerintahan yang
berkelanjutan untuk memenuhi tugas esensial dan fakultif dari suatu Negara.
1.) Sistem Presidensial
Sistem presidensial atau
disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di
mana kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilu dan
terpisah dengan kekuasan legislatif.
Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus
memiliki tiga unsur yaitu :
Sistem Pemerintahan Indonesia adalah menganut Sistem Pemerintahan Presidensial. Sistem Pemerintahan di Indonesia memiliki suatu batasan metode di mana kekuasan eksekutif akan
dipilih melalui suatu metode pemilihan umum dan prosesnya terpisah dengan
kekuasan legislatif.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan
presidensial .
·
Kekuasaan eksekutif
presiden dijalankan
berdasarkan kedaulatan rakyat yang dipilih dan dan oleh rakyat.
·
Dikepalai oleh seorang presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif (kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan).
·
Presiden bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya
·
Presiden mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat
dan memberhentikan para menteri
·
Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
·
Presiden tidak
bertanggung jawab kepada
DPR.
·
DPRl parlemen tidak dapat membubarkan
kabinet.
Kelebihan
dan kelemahan sistem presidensial
Kelebihan
sistem presidensial
·
Badan
eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
·
Masa jabatan
badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah
enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
·
Penyusun
program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
·
Legislatif
bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:
·
Kekuasaan
eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak.
·
Sistem
pertanggungjawaban kurang jelas.
·
Pembuatan
keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif
dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas
·
Pembuatan
keputusan memakan waktu yang lama.
Sistem parlementer
Sistem parlementer
adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting
dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan
cara mengeluarkan semacam mosi
tidak percaya.
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
·
Dikepalai oleh
seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai
oleh presiden/raja .
·
Kekuasaan
eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
·
Perdana
menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri
yang memimpindepartemen dan
non-departemen.
·
Menteri-menteri
hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
·
Kekuasaan
eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
·
Kekuasaan
eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Kelebihan dan
kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer
Kelebihan Sistem Pemerintahan
Parlementer:
·
Pembuat
kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif
dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
·
Garis
tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
·
Adanya
pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
·
Pembuatan
keputusan memakan waktu yang cepat.
Kekurangan Sistem Pemerintahan
Parlementer:
·
Kedudukan
badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen
sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
·
Kelangsungan
kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai
dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
·
Kabinet
dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah
anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang
besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
·
Parlemen
menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka
menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Comments
Post a Comment